CipilBlog-Memasuki musim hujan, kita layak waspada akan penyakit yang berkembang mengancam kesehatan kita dan keluarga. Kondisi lingkungan yang mendukung aktifnya kuman penyakit, bakteri dan virus pada musim hujan wajib menjadi perhatian kita semua.
Menurut informasi pada website depkes.go.id mengenai 7 penyakit yang perlu diwaspadai pada musim hujan, musim hujan akan berakibat langsung pada menurunnya kualitas lingkungan yang sehat. Hal ini dikarenakan potensi banjir bisa membuat ketersediaan air bersih berkurang, dilain sisi suhu dan cuaca yang lembab menjadi penyebab berkembangbiaknya nyamuk, bakteri dan beberapa virus penyebab penyakit.
Untuk menjaga agar terhindar dari potensi penyakit di musim hujan, sangat disarankan senantiasa menjaga diri dan lingkungan sekitar agar tetap bersih serta tanggap pada kondisi lingkungan yang berpotensi menjadi tempat perkembangan dan penyebaran penyakit.
Beberapa penyakit yang patut kita waspadai di musim hujan antara lain :
1. Penyakit Diare
Penyakit Diare diperkirakan akan tumbuh berkembang pada musim hujan. Untuk menanggulangi penyakit Diare, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE (Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 12 november 2012, depkes.go.id) menyarankan agar masyarakat tetap waspada dengan membiasakan kebiasaan hidup sehat berikut :
- cuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah buang air besar.
- merebus air minum hingga mendidih
- menjaga kebersihan lingkungan
- hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal
- dan segera hubungi petugas kesehatan terdekat bila ada gejala Diare.
2. Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah juga menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai pada saat musim hujan, karena akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti. Sering kali pada musim hujan akan banyak genangan air dan sampah yang dapat memicu berkembang biaknya nyamuk tersebut.
Untuk itu partisipasi masyarakat secara aktif dalam gerakan 3 M (mengubur kaleng bekas – menguras tempat air secara teratur – menutup tempat penyimpanan air) dapat dilakukan. Selain itu respon masyarakat yang cepat dan tanggap atas gejala penyakit pada keluarga dan lingkungan sekitar diharapkan bisa menjadi ujung tombak mengatasi perkembangan penyakit Demam Berdarah.
Masyarakat juga dianjurkan untuk segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan apabila ada anggota keluargannya yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya, disertai adanya tanda-tanda perdarahan.
3. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri leptosipira yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Leptospirosis dikenal juga dengan nama penyakit Weil, Demam Icterohemorrhage, Demam pesawah (Ricefield fever), Demam lumpur, penyakit kuning non virus, penyakit air merah pada anak sapi dan beberapa nama lainnya (id.wikipedia.org).
Di Indonesia hewan yang dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus, melalui kotoran air kencingnya. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.
Langka-langkah untuk mengantisipasi penyakit Leptospirosis adalah :
- dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar
- hindari bermain air pada saat banjir (pada genangan air), terutama pada saat ada luka
- gunakan pelindung misalnya sepatu bila ke daerah banjir
- segera berobat ke sarana kesehatan apabila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala disertai menggigil.
4. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Penyakit yang patut kita waspadai di musim hujan berikutnya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang disebabkan oleh bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dari penyakit tersebut dapat berupa batuk, demam dan dapat disertai sesak napas, nyeri dada.
Penangganan atas gejala penyakit ini dapat dilakukan dengan cara berikut :
- istirahat
- pengobatan simtomatis sesuai gejala
- meningkatkan daya tahan tubuh
- menggunakan masker menutup mulut (saat menderita, guna mencegah penularan lebih lanjut) dan tidak meludah sembarangan.
5. Penyakit kulit karena Infeksi dan Alergi
Pada musim hujan juga berakibat menurunnya kualitas kebersihan lingkungan. Karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik itu potensi infeksi dan alergi, khususnya pada kulit akan sering terjadi. Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bersih menjadi poin utama guna mencegah penyakit ini.
6. Penyakit Saluran Pencernaan
Selain beberapa penyakit diatas, penyakit saluran cerna juga harus diwaspadai. Misalnya Penyakit demam tifoid (typhoid) yang sering disebut dengan demam Tifus. Penyakit ini disebabkan bakteri Salmonella enteric, khususnya varian Salmonella Typhi. Penyebaran penyakit ini bisa melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri Salmonella.
Beberapa gejala atas penyakit ini antara lain :
demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan
tubuh menggigil
denyut jantung lemah (bradycardia)
badan lemah ("weakness")
sakit kepala
nyeri otot myalgia
kehilangan nafsu makan
konstipasi
sakit perut
pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots")
Penanganan penyakit ini wajib dilakukan sesegera mungkin guna menekan perkembangan bakteri yang sudah terinfeksi pada tubuh penderita. Segera periksa dan rujuk ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Kondisi cuaca pada musim hujan seringkali mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh, untuk itu mari kita jaga dan cegah ancaman penyakit diatas dengan melakukan gerakan hidup sehat berikut :
- menggalakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- makan yang baik dan bersih
- istirahat yang cukup
- dan senantiasa melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Mewaspadai penyakit di musim hujan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan diri dan keluarga kita.
@sumber http://www.bang-is.web.id/
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar yg sopan, dan sesuai dengan postingan, komentar aneh-aneh akan dihapus